Rabu, 11 Februari 2009

PERBEDAAN AKTIVITAS OTOT-OTOT PENGUNYAHAN PADA ORANG NORMAL DIBANDINGKAN ORANG DENGAN GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR

Mekanisme otot-otot pengunyahan pada orang normal dengan orang yang mengalami kelainan pada sendi temporomandibularnya sangat berbeda. Hal ini telah dibuktikan oleh Japan Society for the Promotion of Science yang melakukan penelitian pada sebelas orang dewasa dengan gangguan internal pada sendi temporomandibular yang digunakan sebagai kelompok pasien, dan sebelas orang dewasa dengan oklusi normal tanpa kelainan sendi temporomandibular yang digunakan sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian tersebut, tiap orang coba diminta untuk mengunyah permen karet yang keras. Tercatat bahwa pergerakan insisif sentral rahang bawah pada frekuensi 89,4 Hz, sedang aktifitas otot temporalis bagian anterior, otot masseter, otot digastrikus dan otot pterygoideus lateralis inferior menunjuk pada frekuensi 2,56kHz, menggunakan metode enam derajat kebebasan gerakan rahang bawah. Setiap orang coba melakukan gerakan membuka dan menutup mulut maksimum lima kali, dengan tujuan untuk melihat aktifitas normal otot. Selain itu, daya kunyah pada daerah oklusal gigi dan derajat kontak oklusi juga diukur. Selama proses pengunyahan pada kelompok pasien, otot yang bekerja dengan normal adalah sisi non-working otot temporalis, sedangkan sisi kerja otot masseter dan sisi kerja otot pterygoideus lateral menunjukkan nilai yang sangat rendah dibanding kelompok kontrol (P<0.05). Pada kelompok pasien tidak ada perbedaan yang mencolok pada perhitungan kontak area diantara mereka. Tetapi perhitungan kekuatan daya kunyah maksimum pada kelompok pasienmenunjukkan nilai yang juga sangat rendah dibanding kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktifitas normal dari sisi kerja otot masseter, sisi non-working otot temporalis dan otot pterygoideus lateral pada pasien dengan gangguan pada sendi temporomandibular lebih rendah dibandingkan pasien normal selama pengunyahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar